bukan, bukan itu yang terpenting bagi farah. dia terduduk di tengah gelapnya malm, memeluk boneka beruang warana merah. farah bukan gadis yang akan tertawa jika kau memberinya sebuah lelucon, farah juga bukan lah seorang yanga akn marah jika kau memukul tangannya. entah apa yang meninpah farah hingga depresinya cukup berat. semua binggung dengan apa yang terjadi, farah bukan gadis yang penyendiri dulunya. dia ceria layaknya boneka yang ia pegang malam ini.
bintang mungkin menjadi saksi bisu atas semua yang di terimah afarah selama ini. "apa farah ceretakan ke ibu nak?" pinta ibu farah menangis melihat farah yang hanya terdiam. farah tak berkata apapun dan hanya memandangi boneka itu. ibunya menangis seakan tak sanggup melihat semua ini. melihat anaknya yang menjadi gila akan sesuatu. ini bukan salah farah dan ni bukan salah nasib. farah telah tau itu dari awal dan dia berusaha mengikhlaskannya.
(2 minggu lalu)
"farah, aku pamit ya, kamu jangan sedih jaga boneka ini baik-baik"
"ergi, kamu mau kemana? ini hujan hujan jangan tutup telfon.nya aku masih mau ngomong sama kamu"
" aku nggak akan pernah nutup telfon ini farah, farah maaf ya aku mungkin nggak akan bisa mensuport kamu lagi kalau ada masalah"
"kamu ngomong apa sih gi? aku nggak ngerti jangan bikin aku takut, ibu dan ayah udah bikin aku takut tadi"
"mereka ngapain kamu lagi far?"
"ergi, mereka mau njodohin aku sama orang yang dari keraton itu gi demi bisnis, aku nggak mau gi aku nggak mau"
"farah, dengerin aku... apa yang di lakukan orang tua.mu tu pasti yang terbaik"
"ergi.. kamu udah ga sayang lagi sama aku? aku ngaak mau gi"
"........... farah.. cinta ku buat kamu nggak akan pernah habis walau ragaku udah mati sekalipun"
"ergi jangan tinggalin aku"
"...............................nggak aka farah............ ........."
"ergi............ ergi.........?"
hujan deras malam itu membuat semua suasana menjadi senduh dan menakutkan. farah mengurung diri di kamar setelah ergi menutup telfon hingga keesokkan harinya ia menerima bingkisan boneka tady bear dengan sura dari ergi
"farah, i'll never tired to loving you". namun di tengah senyuman farah dengan boneka itu, ibu ergi mengabari jika ergi telah meninggal kemarin malam karena radang otak yang di derita ergi. farah tergeletak dan kaget.
ergi bukan hanya pacar farah namun telah menjadi suatu bagian besar dalam hidup farah walaupun awalnya orang gtua farah tak pernah menyetujuinya hingga mereka hanya bisa pacaran diam diam. tapi kini semua kekosongan dan kesepian seakan lengkap di hati farah, dia memeluk boneka itu tak melepaskannya mengurung dalam kamar dan tak keluar hingga lemas
farah hanya ingin dunianya yang direbut yang diatur tapi semua terlambat saat ia sendiri telah tak mengenali siapa dirinya kini.
bintang mungkin menjadi saksi bisu atas semua yang di terimah afarah selama ini. "apa farah ceretakan ke ibu nak?" pinta ibu farah menangis melihat farah yang hanya terdiam. farah tak berkata apapun dan hanya memandangi boneka itu. ibunya menangis seakan tak sanggup melihat semua ini. melihat anaknya yang menjadi gila akan sesuatu. ini bukan salah farah dan ni bukan salah nasib. farah telah tau itu dari awal dan dia berusaha mengikhlaskannya.
(2 minggu lalu)
"farah, aku pamit ya, kamu jangan sedih jaga boneka ini baik-baik"
"ergi, kamu mau kemana? ini hujan hujan jangan tutup telfon.nya aku masih mau ngomong sama kamu"
" aku nggak akan pernah nutup telfon ini farah, farah maaf ya aku mungkin nggak akan bisa mensuport kamu lagi kalau ada masalah"
"kamu ngomong apa sih gi? aku nggak ngerti jangan bikin aku takut, ibu dan ayah udah bikin aku takut tadi"
"mereka ngapain kamu lagi far?"
"ergi, mereka mau njodohin aku sama orang yang dari keraton itu gi demi bisnis, aku nggak mau gi aku nggak mau"
"farah, dengerin aku... apa yang di lakukan orang tua.mu tu pasti yang terbaik"
"ergi.. kamu udah ga sayang lagi sama aku? aku ngaak mau gi"
"........... farah.. cinta ku buat kamu nggak akan pernah habis walau ragaku udah mati sekalipun"
"ergi jangan tinggalin aku"
"...............................nggak aka farah............ ........."
"ergi............ ergi.........?"
hujan deras malam itu membuat semua suasana menjadi senduh dan menakutkan. farah mengurung diri di kamar setelah ergi menutup telfon hingga keesokkan harinya ia menerima bingkisan boneka tady bear dengan sura dari ergi
"farah, i'll never tired to loving you". namun di tengah senyuman farah dengan boneka itu, ibu ergi mengabari jika ergi telah meninggal kemarin malam karena radang otak yang di derita ergi. farah tergeletak dan kaget.
ergi bukan hanya pacar farah namun telah menjadi suatu bagian besar dalam hidup farah walaupun awalnya orang gtua farah tak pernah menyetujuinya hingga mereka hanya bisa pacaran diam diam. tapi kini semua kekosongan dan kesepian seakan lengkap di hati farah, dia memeluk boneka itu tak melepaskannya mengurung dalam kamar dan tak keluar hingga lemas
farah hanya ingin dunianya yang direbut yang diatur tapi semua terlambat saat ia sendiri telah tak mengenali siapa dirinya kini.