betapa panasnya cuaca surabaya siang itu. siang yang sangan menyiksa-ku dan siang dimana aku akan meliat senyum terakhir dari L waktu itu tepat tanggal 28 desenber , tapi entah mengapa mendung tak datang menyelimuti surabaya.
kaki-ku tak bisa berhenti berlari di bandara juanda surabaya dengan kaos putih, jaket abu2 dan celana pendek-ku. bisa dibilang aku benar2 panik saat itu, bagaimana tidak, aku sudah terlambat untuk menemui L, dia akan pergi ke Rusia. "ya tuhan.. aku terlambat" gumam-ku dalam hati sambil melihat jam tangan-ku. " cleire!!!" aku mendengar seseorang memanggil nama-ku dan suara itu rasanya tak asing bagiku. yeah aku tau suara itu, itu suara L, itu suara loef. aku membalikkan badanku kearahnya dan segera berlari menuju dirinya yang berdiri tegap gagah dengan tas rangsel.nya yang besar.
aku menatap mata biru L sejenak dan berkata "L, maaf ya aku telat". L hanya melihati-ku sambil tersenyum simpul "nggak apa2 cleire, masih ada beberapa menit sebelum aku masuk" ucap L. hufh, syukurlah, aku senang masih memiliki waktu dengan L meskipun hanya beberapa menit. L memegang tangan-ku dan membawaku ke sudut bandara. L membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. sebuah kotak berwarna merah. "cleire, aku mau, selama aku pergi, kamu simpan ini baik2, aku mau kamu pakai ini jangan pernah lepasin ini, karena suatu saat nanti, aku pasti akan kembali untuk melengkapinya" ucap L sambil memberi kotak warna merah itu. "apa ini L? melengkapi apa?" tanyaku yang masih heran. namun lagi-lagi L hanya memberi senyuman manisnya.
L mulai memeluk tubuh-ku yang mungil ini. hangatnya tubuh l, mengalir kedalam kulit-ku dan menuju darah-ku dengan cepatnya. dan dengan lembutnya ku berikan ciuman di bibirnya yang manis, begitu dalam terasa, pelukan dan ciuman itu semakin terasa. menit-menit terakhir-ku dengan L. pelukan itupun terlepas. L harus segera berangkat ke rusia. dengan berat hati aku melepas pelukan dan ciuman itu. ......
(to be continue)
kaki-ku tak bisa berhenti berlari di bandara juanda surabaya dengan kaos putih, jaket abu2 dan celana pendek-ku. bisa dibilang aku benar2 panik saat itu, bagaimana tidak, aku sudah terlambat untuk menemui L, dia akan pergi ke Rusia. "ya tuhan.. aku terlambat" gumam-ku dalam hati sambil melihat jam tangan-ku. " cleire!!!" aku mendengar seseorang memanggil nama-ku dan suara itu rasanya tak asing bagiku. yeah aku tau suara itu, itu suara L, itu suara loef. aku membalikkan badanku kearahnya dan segera berlari menuju dirinya yang berdiri tegap gagah dengan tas rangsel.nya yang besar.
aku menatap mata biru L sejenak dan berkata "L, maaf ya aku telat". L hanya melihati-ku sambil tersenyum simpul "nggak apa2 cleire, masih ada beberapa menit sebelum aku masuk" ucap L. hufh, syukurlah, aku senang masih memiliki waktu dengan L meskipun hanya beberapa menit. L memegang tangan-ku dan membawaku ke sudut bandara. L membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. sebuah kotak berwarna merah. "cleire, aku mau, selama aku pergi, kamu simpan ini baik2, aku mau kamu pakai ini jangan pernah lepasin ini, karena suatu saat nanti, aku pasti akan kembali untuk melengkapinya" ucap L sambil memberi kotak warna merah itu. "apa ini L? melengkapi apa?" tanyaku yang masih heran. namun lagi-lagi L hanya memberi senyuman manisnya.
L mulai memeluk tubuh-ku yang mungil ini. hangatnya tubuh l, mengalir kedalam kulit-ku dan menuju darah-ku dengan cepatnya. dan dengan lembutnya ku berikan ciuman di bibirnya yang manis, begitu dalam terasa, pelukan dan ciuman itu semakin terasa. menit-menit terakhir-ku dengan L. pelukan itupun terlepas. L harus segera berangkat ke rusia. dengan berat hati aku melepas pelukan dan ciuman itu. ......
(to be continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar